Aspek Hukum dalam Ekonomi
Disusun oleh:
Mentari Kumala Sari
26214590
2EB20
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
LATAR BELAKANG
Indonesia
merupakan negara kepulauan yang memiki lebih dari 17.000 pulau dengan total
wilayah 735.355 mil persegi. Indonesia dan menempati peringkat keempat dari 10
negara berpopulasi terbesar di dunia (sekitar 220 juta jiwa). Tanpa sarana
transportasi yang memadai maka akan sulit untuk menghubungkan seluruh daerah di
kepulauan ini.
Kebutuhan
transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand) akibat aktivitas
ekonomi, sosial, dan sebagainya. Dalam kerangka makro-ekonomi, transportasi
merupakan tulang punggung perekonomian nasional, regional, dan lokal, baik di
perkotaan maupun di pedesaan. Harus diingat bahwa sistem transportasi memiliki
sifat sistem jaringan di mana kinerja pelayanan transportasi sangat dipengaruhi
oleh integrasi dan keterpaduan jaringan.
Sarana
transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang peranan vital dalam
aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan daerah
yang lain. Distribusi barang, manusia, dll. akan menjadi lebih mudah dan cepat
bila sarana transportasi yang ada berfungsi sebagaimana mestinya sehingga
transportasi dapat menjadi salah satu sarana untuk mengintegrasikan berbagai
wilayah di Indonesia. Melalui transportasi penduduk antara wilayah satu dengan
wilayah lainya dapat ikut merasakan hasil produksi yang rata maupun hasil
pembangunan yang ada.
Kebutuhan
angkutan bahan-bahan pokok dan komoditas harus dapat dipenuhi oleh sistem
transportasi yang berupa jaringan jalan, kereta api, serta pelayanan pelabuhan
dan bandara yang efisien. angkutan udara, darat, dan laut harus saling
terintegrasi dalam satu sistem logistik dan manajemen yang mampu menunjang
pembangunan nasional.
Pada
umumnya perkembangan sarana transportasi di Indonesia berjalan sedikit lebih
lambat dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Malaysia dan Singapura.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan regulasi pemerintah masing-masing negara
dalam menangani kinerja sistem transportasi yang ada. Kebanyakan dari Negara
maju menganggap pembangunan transportasi merupakan bagian yang integral dari
pembangunan perekonomian. Pembangunan berbagai sarana dan prasarana
transportasi seperti halnya dermaga, pelabuhan, bandara, dan jalan rel dapat
menimbulkan efek ekonomi berganda (multiplier effect) yang cukup besar,
baik dalam hal penyediaan lapangan kerja, maupun dalam memutar konsumsi dan
investasi dalam perekonomian lokal dan regional.
PEMBAHASAN
TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI FISIK
1. Transportasi
Tulang Punggung Perekonomian
Pengertian
Transportasi secara umum adalah Rangkaian kegiatan memindahkan/ mengangkut
barang dari produsen sampai kepada konsumen dengan menggunakan salah satu moda
transportasi, yang dapat meliputi moda transportasi darat, laut/ sungai maupun
udara.
Rangkaian kegiatan yang dimulai dari produsen sampai
kepada konsumen lazim disebut rantai transportasi (chain of transportation).
Tiap
sektor disebut mata rantai (link) yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi. Kelancaran dan kecepatan arus transportasi ditentukan oleh mata
rantai yang terlemah dari rangkaian kegiatan transportasi tersebut, sampai pada
mata rantai yang terkuat.
Transportasi mempunyai peranan penting bagi industri
karena produsen mempunyai kepentingan agar barangnya diangkut sampai kepada
konsumen tepat waktu, tepat pada tempat yang ditentukan, dan barang dalam
kondisi baik.
Di
Indonesia dikenal pula transportasi dalam arti mencakup sama dengan pengertian
distribusi dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 10 tahun 1988 tanggal
26 Februari 1988 tentang Jasa pengurusan Transportasi , pasal 1 berbunyi :
“yang
dimaksud dengan jasa pengurusan transportasi (Freight Forwarding) dalam
keputusan ini adalah usaha yang ditunjukan untuk mewakili kepentingan pemilik
barang untuk mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya
pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut, dan udara
yang dapat mencakup kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi, pengepakan,
penundaan, pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen, penerbitan
dokumen, perhitungan biaya angkut, klaim, asuransi atas pengiriman barang serta
penyelesaian tagihan dan biaya biaya lainnya berkenaan dengan pengiriman barang
barang tersebut sampai dengan diterimanya barang oleh yang berhak menerimanya”
Transaksi
perdagangan adalah proses pemindahan barang dari penjual kepada pembeli dengan
pembayaran yang dilakukan pembeli kepada penjual
Beralih atau perpindahan barang dagangan tersebut
dapat terjadi melalui :
• Dari
gudang (stock) yang dimiliki penjual, menuju gudang/ tempat yang ditunjukan
oleh pembeli
• Dari
pabrik dimana barang tersebut diproduksi menuju gudang/ tempat yang ditunjuk
oleh pembeli
• Dari
gudang/ daerah pertanian atau perkebunan dimana barang (hasil pertanian)
tersebut dihasilkan
• Dari
lokasi pertambangan (barang tambang) menuju gudang/ tempat pabrik dimana hasil
tambang tersebut dibutuhkan jadi bahan baku
2. Hinterland
dan Intermoda Transportasi
Hinterland
adalah daerah belakang suatu pelabuhan. Luas suatu hinterland relatif dan tidak
mengenal batas administratif suatu daerah, provinsi atau batas suatu negara
tergantung kepada ada atau tidaknya pelabuhan yang berdekatan dengan daerah
tersebut.
Intermoda Transportasi adalah Pengangkutan barang atau
penumpang dari tempat asal sampai ketempat tujuan dengan menggunakan lebih dari
satu moda transport tanpa terputus dalam arti biaya, pengurusan adminisratif,
dokumentasi dan adanya satu pihak yang bertanggung jawab sebagai pengangkut.
Pelayanan
intermoda transportasi disebut pula pelayanan dari pintu ke pintu (door to door
service).
LOKASI DAN
TRANSPORTASI
Salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi penentuan lokasi industri/ pabrik adalah
tersedianya jasa pengangkutan. Transportasi merupakan faktor yang penting
diperhatikan, karena aktifitas pengangkutan meliputi mengangkut memindahkan
sampai ketempat tujuan yang membutuhkan biaya pula.
Sebaiknya
pabrik/ industri didirikan di daerah yang mempunyai fasilitas pengangkutan
tersedianya jalan jalan kendaraan ke pabrik, dekat dengan stasiun kereta api
atau pelabuhan sehingga pabrik tersebut mudah dihubungi.
Dalam analisis lebih lanjut untuk menentukan lokasi
industri/ pabrik, sebagai patokan utama ialah biaya transportasi.
Penentuan
lokasi perusahaan dapat ditempatkan pada lokasi yaitu :
1. Terpusat
pada sumber bahan baku
2. Dipusatkan
dekat pasar
3. Ditempatkan
pada sumber daya manusia
4. Penempatan
dimana saja, setiap lokasi sama yang disebut junction yaitu jarak antara
ketempat sumber bahan baku pasar dan SDM sama.
MANAJEMEN ANGKUTAN/LALU LINTAS (TRAFFIC MANAGEMENT)
Traffic
dapat didefinisikan pengangkutan penumpang dan muatan dengan alat angkutan dari
suatu tempat ke tempat lain.
Angkutan
penumpang (passanger traffic) angkutan penumpang dapat dilihat dari beberapa
segi yaitu :
a. Pengangkutan
penumpang antarkota dengan kendaraan.
b. Alat
pengangkutan yang digunakan adalah bus, mobil, sedan, angkutan kereta api,
angkutan menggunakan kapal laut dan pengangkutan dengan pesawat udara.
c. Selain
itu pengangkutan penumpang penyebaran secara geografis yaitu transmigrasi,
angkutan turis dalam negri dan luar negeri ke daerah daerah.
Angkutan
muatan (barang), jumlah muatan yang di angkut untuk antar kota menggunakan
berbagai bagai jenis moda transportasi antara lain menggunakan kereta api,
truk, container (sistem peti kemas) kapal dan tongkang yang ditarik oleh
tugboat.
Barang
barang umum yang diangkut dalam jumlah besar atau partai kecil. Distribusi
pengangkutan barang barang berbeda menurut volume yang diangkut, pengiriman
barang dalam jumlah besar maupun kecil, jarak, berat dari muatan yang diangkut
pun berbeda.
Untuk pengangkutan domestik dan perdagangan
internasional ada pola tertentu yang digunakan untuk lalu lintas muatan
(barang). Arus barang dan lembaga penyalur komoditi yang dimanfaatkan dalam
rangka pengiriman barang melalui pengangkutan perlu di analisis mengenai lalu lintas
muatan (traffic).
Analisis
traffic
Tujuan
dari analisis traffic ini adalah :
a. Untuk
menentukan tempat pemasaran dan pemanfaatan angkutan yang tersedia.
b. Bahan
pertimbangan untuk pelayanan, bagi sumber pendapatan dan tarif angkutan.
c. Menentukan
pengaruh dari persaingan sempurna, dalam mengangkut barang barang serta
pertimbangan untuk penentuan tarif jasa angkutan.
d. Untuk
mengembangkan pasar baru serta penemuan sumber sumber bahan baku.
MATERIAL HANDLING DAN TRANSPORTASI
Pengertian material handling merupakan kegiatan
mengangkat, mengangkut, dan meletakkan bahan bahan dan barang barang dengan
menggunakan alat transportasi.
Dalam material handling yang harus diperhatikan adalah
peralatan (alat angkut) yang digunakan alat mekanis atau nin mekanis. Tujuan
utama dari material handling ialah memindahkan barang dari satu titik ke titik
lain dengan biaya minimum tanpa ada pengulangan (delay) untuk pengangkutan
tersebut
Adapun jenis alat material handling yang digunakan
terdiri dari :
1. Ban berjalan (conveyor), dipakai dalam pabrik untuk
proses produksi.
2. Derek
(crane)
3. Forklift
4. Kereta
Api
5. Truk
6. Container
(transtanier)
7.
chasis/Trailer
8. Top
Loader
Sejalan
dengan kemajuan teknologi angkutan dewasa ini untuk pengiriman barang banyak
digunakan peti kemas (container) terutama pelayanan.
DOKUMEN
ANGKUTAN
Dalam
pengiriman barang dibutuhkan beberapa dokumen dalam pengangkutan yang disebut
transportation ducuments.
Dibawah
ini diberikan beberapa contoh dokumen dalam transportasi
1. Dokumen
pengiriman barang
Suatu
perusahaan ekspedisi yang melaksanakan pengiriman barang menggunakan shipment
documents sebagai bukti bagi penerima barang nantinya, bahwa barang barang
tersebut telah diangkut oleh perusahaan ekspedisi.
2. Surat
muatan (Bill of Lading)
Di
dalam bill of lading diadakan kontrak barang barang yang diangkut, hal mana
sipengirim barang akan menyerahkan kepada sipenerima atas dasar perjanjian yang
telah dibuat.
Ada pun
tujuan daripada bill of lading ialah :
a. Sipenerima
akan menerima barang dalam kondisi baik.
b. Pengangkutan
berdasar isi kontrak yang telah dibuat.
c. Semua
transaksi dalam pengangkutan dijelaskan dalam perjanjian.
3. Dokumen bagi
manajemen
Ada beberapa
jenis manajemen dokumen yaitu :
a. Kontrak
Dalam
kontrak dijelaskan jangka waktu, dan asal/tujuan pengiriman barang.
b. Tarif
Untuk
angkutan harus jelas tarif yang dihitung untuk pengangkutan tersebut.
c. Polis
asuransi
Selama dalam
perjalanan barang barang yang diangkut diasuransikan terdiri dari :
· Asuransi
atas kerugian barang
· Asuransi
atas kerusakan barang barang
d. Biaya biaya/cost
Dalam
pengangkutan yang diperhitungkan adalah biaya uang tambang.
e. Cif (cost
insurance and freight)
Selama dalam
pengangkutan yang diperhitungkan adalah biaya, asuransi dan uang tambang.
f. Franco
gudang artinya si pengirim/si penjual barang hanya bertanggung jawab atas
barang sampai masuk ke dalam gudang.
g. Manifest yaitu
surat muatan yang dibawa oleh nahkoda kapal memuat seluruh barang barang dan
penumpang yang diangkut.
KESIMPULAN
1. Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan
turunan (derived demand) akibat aktivitas ekonomi, sosial, dan
sebagainya.
2. Sarana transportasi yang ada di darat, laut,
maupun udara memegang peranan vital dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi
distribusi antara daerah satu dengan daerah yang lain.
3. Kebanyakan dari negara maju menganggap
pembangunan transportasi merupakan bagian yang integral dari pembangunan
perekonomian. Ada baiknya pemerintah memperhatikan hal tersebut.
Sumber: http://mayhamsah-makalah.blogspot.co.id/2011/06/makalah-transportasi.html